Kamis, 28 Juli 2011

KahLil Gibran "Kematian"

Sesungguhnya kau sendiri dapat menyelami
rahasia kematian.
Tetapi, betapa kau akan berhasil menemukan dia,
selama kau tiada mencarinya. Di pusat jantung kehidupan?

Burung malam yang bermata kelam,
Dia yg buta terhadap siangnya hari,
Tiada mungkin membuka tabir rahasia cahaya,
Pabila kau dengan sesungguh hati,
ingin menangkap hakekat kematian, bukalah hatimu selebar-lebarnya
bagi ujud kehidupan.

sebab kehidupan dan kematian adalah satu,
sebagaimana sungai dan lautan adalah satu.

Di dasar keinginan dan harapan manusia yang terdalam,
terpendam pengetahuan tentang kehidupan di alam baka,
Dan bagai benih tetumbuhan yg tidur di musim dingin,
di bawah selimut di musim salju.
Hati manusi terlena dalam buaian mmpi musim semi.
Percayailah mimpi itu, sebab di dalam kabut, terkandung.
Pintu gerbang ke abadian.

Getarmu menghadapi kematian ibarat gemetarnya anak gembala,
ketika berdiri dihadapan raja, yg berkenan meletakkan tangan,
di atas kepalanya, pertanda restu dan sejahtera.
Tidakkah suka-cita si anak gembala di balik gemetarnya
bahwasanya ia diperkenankan menerima restu sang raja?
Namun demikian, bukankah penghargaan ini, semakin membuat gemetar jiwa?

Apakah sesungguhnya kematian, selain telanjang di tengah angin,
serta luluh dalam sinar surya?
Dan apakah arti nafas berhenti, selain membebaskannya dari
Antara pasang dan surut ombak yg gelisah.
sehingga bangkit mengembang lepas tanpa rintangan menuju ILAHI.

Merenguk air dari sungai keheningan, hanya dengan jalan demikian.
jiwamu akan menyanyi dalam kebahagiaan.
Dan disaat engkau meraih puncak pegunungan.
Di situlah bermula saat pendakian.
Dan ketika bumi menuntut kembali jasad tubuhmu.
Tiba pula saatnya, bahwa tarian yg sesungguhnya mulai kau tarikan.


Oleh: Kahlil Gibran _ Sang Nabi_

Rabu, 27 Juli 2011

Download Mp3 Miley Cyrus (The Climb)

Buat km yg suka dengerin lagunya Miley Cyrus yg The Climb, km leh download mp3nya
klik Disini


Tidak cuma tuh sekalian liriknya jg aq bagiin..

Miley Cyrus with The Climb

I can almost see it
That dream I am dreaming
But there's a voice inside my head saying
"You'll never reach it"

Every step I'm taking
Every move I make feels
Lost with no direction
My faith is shaking

But I gotta keep trying
Gotta keep my head held high

There's always gonna be another mountain
I'm always gonna wanna make it move
Always gonna be a uphill battle
Sometimes I'm gonna have to lose

Ain't about how fast I get there
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb

The struggles I'm facing
The chances I'm taking
Sometimes might knock me down
But no, I'm not breaking

I may not know it
But these are the moments that
I'm gonna remember most, yeah
Just gotta keep going

And I, I got to be strong
Just keep pushing on

'Cause there's always gonna be another mountain
I'm always gonna wanna make it move
Always gonna be a uphill battle
Sometimes I'm gonna have to lose

Ain't about how fast I get there
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb, yeah!

There's always gonna be another mountain
I'm always gonna wanna make it move
Always gonna be an uphill battle
Somebody's gonna have to lose

Ain't about how fast I get there
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb, yeah!

Keep on moving, keep climbing
Keep the faith, baby
It's all about, it's all about the climb
Keep the faith, keep your faith, whoa

mat nikmatin yach...............

Senin, 18 Juli 2011

Arti Sahabat

Bagiku arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka. Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke rumah neneg dan aku sendirian menjaga rumah...

“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.

“Rin! Katanya mau cari referensi tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan buku dari rak sebelah, mau pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya besok kamis, semua tugas kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini. Yuhuuuu... setelah itu bebas tugas. Nontonn!” jelas Aida dengan nada nyaring.

Aida orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari awal kuliah sampai sekarang di semester 3 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah Nonton film – Aida Bintangnya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi dalam cerita itu. Tak ada Film yg terlewatkan selagi dia ada waktu, tidak peduli siapa pemainnya yg jelas Nonton. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku orangnya malas nonton, gara-gara Aida, aku jadi ikut-ikutan suka.

Sahabatku yang kedua adalah Dindi, nama sebenarnya sih Adinda. Dindi pemberani, badannya gemuk karena sehari bisa makan lima sampai enam kali. Sebentar lagi dia pasti datang - nah, sudah kuduga dia datang kesini.

“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Dindi yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.

Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan Kampus, Dindi dan Aida juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari kampus terjadi sesuatu.

Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Aida dan Dindi setuju dengan ku. Aida melihatku seksama, ia tahu kalau aku paling takut dengan hal-hal yang berbau perkelahian. Aku melihat Aida seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.

“Oke, Ririn – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Dindi akan pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling... pasti tetangga keluar semua” bisikan Aida terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.

Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Ririn, ayo...satpam” Aida membisiku sekali lagi.

Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.

“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke lutut Dindi yang berdarah. Terlihat juga tangan Aida yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.

“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpas-pasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Dindi dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Aida membalas perkataan Dindi “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”

Singkat cerita, aku mengobati mereka berdua. Mama Aida datang kerumahku dan kami menjelaskan apa yang tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini seperti tidak pernah terjadi.
“Hahahahaha... “ Aida malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya pada salah satu film favoritnya yg entah mungkin telah di tontonnya sampe puluhan kali. Sedangkan Dindi bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum lututnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Dindi kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.

“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Aida, Dindi dan Satpam. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.

Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Aida dan Dindi adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya

(Kisah Ini terinspirasi dari Pribadi dua sahabat terbaik yang aku punya, meski mereka tak sekuat dindi dan aida, yang mungkin kalau mereka yang dipukulin pencuri, pasti bakalan nangiss... hehehee. ).

Rabu, 13 Juli 2011

Surprise
Jul 13, 2011
Author: Humor | Filed under: Cerita Lucu Umum

Ono & Ani adalah pengantin baru, gresh & fresh mirip Markus & Kiki Amelia

Suatu hari Ono akan memperlihatkan & menyerahkan rumah baru hasil pembelian dari tabungannya untuk Ani istri tercintanya.

Untuk memberikan kesan kejutan Istrinya diminta untuk menutup mata, maka ditutuplah mata istrinya dengan sehelai kain hitam, lalu berangkatlah mereka naik mobil menuju ke rumah baru yg sudah dibeli Ono.

Sesampainya di tempat tujuan, Ani merasakan perutnya melilit dan pingin kentut, mungkin masuk angin selama di perjalanan.

Karena masih pengantin baru Ani merasa sungkan untuk kentut di depan Ono, maka sebelum Ono membuka penutup matanya dia pura2 haus dan minta segelas air untuk diminum, Ono tentu setuju.

Maka ketika Ono mengambil minum, Ani pun kentut agak ditahan : Ttuuuttt…!

Ketika Ono tiba & memberinya minum, Ani merasakan pingin kentut lagi, Ani pun beralasan :

Ani : ” Mas, kok ngasihnya air putih sih, minta air teh dong sayang….”

Ono pun kembali ke dapur, dan sementara Ono ke dapur kembali Ani melepaskan hajatnya kali lni agak sedikit keras : Dduuuut…. !

Onopun datang memberi air teh, namun kembali perutnya tak bisa diajak kompromi, Ani pingin kentut lagi, dan kembali dia pun berkilah :

Ani : ” Mas kok air teh nya tawar sih ? Kasih gula dong sayang…. ”

Ono pun dengan penuh kasih sayang kembali ke dapur untuk memberi gula pada air teh itu.

Nah inilah kesempatan terakhir untuk melepaskan hajat yg selama ini mengganggu perutnya pikir Ani, maka dengan sekuat tenaga Ani melepaskan hajat terakhirnya : BROOT…. !

………………………………………….. .

Tibalah acara buka penutup mata : ” S U R P R I S E….. ! Taaaa Raaaa !

Sungguh kaget & terkejut nya Ani, bukan hanya terkejut karena rumah yg dibelikan Ono untuknya begitu luas & indah, tetapi ternyata tidak hanya mereka berdua yg berada di tengah2 ruangan rumah itu, Saudara2, teman2 bahkan Ayah & Ibu Ono pun ada dan berkumpul disana.

Ani berusaha menahan malunya, lalu dengan basa basi dia menyapa mertuanya :

Ani : ” Eh ada Bapak juga ternyata… ” Sudah lama Pak ?

Mertua : ” Sudah, sudah agak lama nak Ani, itupun kalo dihitung dari bunyi ” Tuuuuut ” yg pertama.

Wajah Anipun merah padam hampir pingsan.